Minggu, 26 Juni 2011

Rahasia Kebahagiaan

Ada seorang pemilik toko menyuruh anaknya pergi mencari rahasia kebahagiaan dari orang paling bijaksana di dunia. Anak itu melintasi padang pasir selama 40 hari, dan akhirnya tiba disebuah kastil yang indah, jauh tinggi dipuncak gunung. Di sanalah orang bijak itu tinggal.

Namun ketika ia memasuki aula kastil itu, si anak bukannya menemukan orang bijak tersebut, melainkan melihat kesibukan besar didalamnya: para pedagang berlalu-lalang, orang-orang bercakap-cakap disudut-sudut, ada orkestra kecil memainkan musik lembut dan ada meja yang penuh dengan piring-piring berisi makanan-makanan paling enak di belahan dunia tersebut. Si orang bijak berbicara dengan setiap orang, dan anak muda itu harus menunggu selama 2 jam. Setelah itu, barulah tiba gilirannya.

Si orang bijak mendengarkan dengan saksama saat anak muda itu menjelaskan maksud kedatangannya, namun ia mengatakan sedang tak punya waktu untuk menjelaskan rahasia kebahagiaan. Dia menyarankan anak itu melihat-lihat keliling istana, dan kembali kesini 2 jam lagi.
“Sementara itu aku punya tugas untukmu” kata si orang bijak.
Diberikannya pada si anak muda sendok the berisi 2 tetes minyak.
“Sambil kau berjalan-jalan, bawa sendok ini, tapi jangan sampai minyaknya tumpah” orang bijak bicara lagi.

Anak muda itu pun mulai berkeliling dan naik turun sekian banyak anak tangga istana, sambil matanya tertuju pada sendok yang dibawanya. Setelah 2 jam, dia kembali keruangan tempat orang bijak itu berada.

“Nah,” kata si orang bijak “ Apakah kau melihat tapestri-tapestri Persia yang tergantung di ruang makanku? Bagaimana dengan taman hasil karya ahli taman yang menghabiskan sepuluh tahun untuk menciptakannya? Apa kau juga melihat perkamen-perkamen indah diperpustakaanku?”

Anak muda itu merasa malu. Dia mengakui bahwa ia tidak sempat melihat apa-apa. Dia terlalu terfokus pada usaha menjaga minyak di sendok itu supaya tidak tumpah.
“Kalau begitu, pergilah lagi berjalan-jalan, dan nikmatilah keindahan-keindahan istanaku” kata si orang bijak. “Tak mungkin kau bisa mempercayai seseorang kalau kau tidak mengenal rumahnya”

Merasa lega, anak muda itu mengambil sendoknya dan kembali lagi menjelajahi istana tersebut, kali ini ia mengamati semua karya seni dilangit-langit dan tembok-tembok. Dia menikmati taman-taman, gunung-gunung disekelilingnya, keindahan bunga-bunga, serta cita rasa yang terpancar dari segala sesuatu disana. Ketika kembali menghadap orang bijak itu, diceritakannya dengan mendetail segala pemandangan yang telah dilihatnya.
“Tapi dimana tetes-tetes minyak yang kupercayakan padamu itu?” Tanya si orang bijak.
Si anak memandang sendok ditangannya, dan menyadari 2 tetes minya itu sudah tidak ada.
“ Nah, hanya ada satu nasehat yang bias kuberikan kepadamu” kata orang paling bijak itu.” Rahasia kebahagiaan adalah dengan menikmati segala hal menakjubkan di dunia ini, tanpa pernah melupakan tetes-tetes air disendokmu”


Ini merupakan sepenggal kisah dari buku The Alchemist karya Paulo Coelho yang baru aku baca. Semoga dapat menjadi salah satu nasihat pribadi kita juga.
Kebahagian sejati tak melupakan apa yang menjadi kewajibannya.^^

0 komentar:

Posting Komentar