Minggu, 12 Juni 2011

Janganlah Kalah Oleh Hambatan


Beberapa hari belakangan ini saya bertemu dengan orang yang berpendidikan sekaligus idealis. Banyak hal yang dapat saya pelajari dari mereka. Baik cara pandang mereka terhadap hidup ini maupun bagaimana mereka mengkritisi cara kerja pemerintah dan dunia perpolitikannya yang rumit.

Saat saya mendengarkan perbincangan para guru besar FIB dan para Profesor maupun Doctor, pemikiran saya tersentak oleh bagaimana mereka menanggapi segala isu social yang hangat diperbincangkan. Yang selama ini saya anggap pemikiran saya sudah cukup mewakili apa yang dirasakan oleh rakyat, ternyata terlindas oleh pemikiran luar biasa mereka. Semua yang saya pikirkan berbanding terbalik dengan yang mereka pikirkna. Dan hebatnya lagi mereka mampu memberikan jawaban yang logis dan cerdas untuk melindas pemikiran saya tersebut.

Sebut saja saat salah satu dari mereka mengkritisi mengenai akan diadakannya World Cup 2022 di Indonesia. Sejujurnya saya tak sependapat mengenai wacana ini. Tapi beliau justru mengatakan: ‘Saya sangat setuju Negara kita mengadakan World Cup’.
Inilah alasan beliau mengenai pendapatnya tersebut: “Saya sangat kecewa dengan orang-orang berpendapat ‘sebaiknya kita tidak mengadakan World Cup, yang harus kita urusi terlebih dahulu adalah menentaskan kemiskinan dan memberantas korupsi, bukannya malah heboh ingin mengadakan World Cup’ Ini adalah contoh suara hati orang-orang yang tak mau berkembang ungkap beliau”.

‘MENGAPA?’ Pikir saya dan beliau menjawab
“Seharusnya sebagai bangsa yang sedang mencari jati diri kita harus sebanyak mungkin mengadakan event internasional, kita harus membangun citra yang baik di masyarakat internasional, memang kemiskinan dan korupsi masih merajalela, tapi kedua hal tersebut bukanlah hambatan untuk kita terus melangkah maju dan berkembang”

Wawww… saya hanya bisa berdecak kagum, bagaimana mungkin saya bias berpikiran sesempit tadi, bila alasan yang dikemukakan oleh beliau sangat membesarkan dada saya sbagai generasi penerus bangsa. Kita tidak boleh kalah oleh kemiskinan, korupsi dan hambatan-hambatan lainnya untuk mengharumkan nama bangsa, kita harus tetap membusungkan dada untuk menciptkan hal-hal baru, agar dunia memandang kita sebagai bangsa yang besar

Begitu pula ketika saya bertemu dengan para pejabat eksekutif BEM KM UGM, mereka adalah mahasiswa-mahasiswa yang idealis, yang berpikir kritis dan mampu bertindak. Disini saya katakan mampu bertindak karena mereka tak hanya modal omong saja, melainnkan mereka berjuang untuk membangun negri kita tercinta ini.

Terhapus sudah pikiran-pikiran saya mengenai orang-orang cerdas dan kritis diatas, tadinya saya berpikir mereka hanya memikirkan sesuai buku saja alias teori tanpa asanya gerakan, tapi sekarang saya justru salut kepada mereka. Pemikiran mereka terhadap kemajuan bangsa sungguh luar biasa. Tanpa mereka mau dibawa kemana perubahan di negri kita tercinta ini. Saya harap tulisan kecil ini dapat membuka mata kita semua mengenari perubahan bangsa.
Maju terus generasi muda Indonesia, jangan menyerah oleh hambatan ini!

0 komentar:

Posting Komentar