Jumat, 04 Juni 2010

Cinta Segitiga Harry Potter




Harry Potter (Daniel Radcliffe) menyadari bahwa ancaman Lord Voldemort belumlah usai. Walaupun keadaan cukup tenang dan aman namun Harry yakin bahwa musuh besarnya ini sedang merencanakan sesuatu. Harry bahkan yakin bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi di dalam Hogwarts.
Bersama gurunya, Dumbledore (Michael Gambon) dan Professor Horace Slughorn (Jim Broadbent), Harry pun mempersiapkan diri untuk menghadapi pertarungan terakhir dengan Voldemort. Di saat yang sama, Harry menemukan sebuah buku ramuan sihir milik seseorang bernama Half-Blood Prince. Dari buku ini, Harry kemudian mempelajari banyak ramuan sihir yang berguna bahkan beberapa cenderung membahayakan.
Di sisi lain, Harry yang mulai menginjak dewasa terlibat cinta segitiga antara Ginny Weasley (Bonnie Wright) dan Dean Thomas (Alfie Enoch). Kini tantangan yang dihadapi Harry jadi jauh lebih berat. Di saat ia mulai merasakan beratnya masa peralihan menjadi dewasa, ia harus mempersiapkan diri menghadapi Voldemort yang berencana menguasai seluruh dunia.
Secara umum, bagian keenam dari film Harry Potter ini terasa lebih suram daripada lima film sebelumnya. Baik dari nuansa cerita maupun dari teknik pewarnaan terlihat bahwa David Yates, sang sutradara, ingin menonjolkan kesan suram ini. Hampir di sepanjang film, warna-warna suram mendominasi dan malahan ada beberapa bagian yang cenderung mengarah ke film hitam putih.
Film ini juga menandai peralihan antara kisah remaja yang mulai bergeser masuk alam dewasa. Hubungan antar karakter digambarkan makin kompleks dan tak lagi sederhana seperti sebelumnya. Namun pergeseran ini juga yang membuat film ini jadi makin membingungkan buat penonton yang tak pernah terlibat dengan cerita Harry Potter sebelumnya. Ditambah lagi dengan beberapa bagian yang berkesan mengambang tanpa penjelasan, lengkap sudah masalah yang dihadapi penonton baru ini.
Di sisi lain, buat mereka yang sudah akrab dengan Harry Potter, film ini juga menjadi titik balik di mana film tak lagi sepenuhnya berpijak pada novel sumber aslinya. Kekecewaan para fans berat Harry Potter tak bisa disalahkan karena ada bagian penting dari novel ini yang tak dituangkan ke layar lebar.
Dari seluruh aspek yang ada, bisa jadi suguhan visual adalah bagian paling menarik dari film ini. Kelebihannya bukan dari canggihnya special effect yang digunakan namun pada efektivitas dari efek yang mereka gunakan. Meski tak terlalu muluk-muluk namun kesan yang tertangkap justru adalah kewajaran dalam keajaiban yang terjadi itu.

Pemain: Daniel Radcliffe, Rupert Grint, Emma Watson, Michael Gambon, Jim Broadbent, Alan Rickman, Tom Felton, Bonnie Wright
Oleh: Fatchur Rochim
Jum'at, 17 Juli 2009 08:13
KapanLagi.com

menurut saya: Resensi film Harry Potter and the Half Blood Prince ini cukup baik untuk dijadikan referensi sebelum menonton. Peresensi (Fatchur Rochim) mampu mendeskripsikan jalan ceritanya dengan ciamik, karena tidak membuat pembaca mengetahui akhir dari filmnya namun secara garis besar dapat mengetahui apa yang terjadi didalam film. Pemaparan tentang keadaan dan suasana di film pun diutarakan tanpa menambah maupun mengurangi. Resensi ini pun menyebutkan nama-nama pemainya beserta nama karakter yang diperankan, sehinnga pembaca tidak kesulitan untuk memahaminya. Ada satu hal yang terbaca dari resensi ini, saya merasa peresensi (Fatchur Rochim) bukanlah seorang penggemar novel Harry Potter, sebagaimana biasanya orang lain yang berani menulis resensi film Harry Potter. Namun, saya belum berani mengambil kesimpulan akhir, karena bisa saja perensi bersikap netral dalam menulis resensi ini. Dari segala alasan yang ada, saya menilai resensi ini memang patut diterbitkan oleh detik.com dalam fitur resensinya. Karena hasilnya memang ‘tak mengecewakan’.

0 komentar:

Posting Komentar