Senin, 05 September 2011

Korsel VS Korut, Indonesia VS Malaysia

Korea Utara dan Korea Selatan merupakan 2 negara yang satu rumpun, satu bahasa, satu kebudayaan dan satu keturunan. Bahkan, sampai ada slogan ‘Korea adalah Satu’. Namun, perang yang melanda pada tahun 1950-1953 menghancurkan segalanya. Hingga kini perang tersebut belumlah berakhir, yang terjadi hanyalah genjatan senjata saja. Perundingan-perundingan yang dilakukan tak membuahkan hasil, dari pihak luar pun memberikan bantuan melalui mediasi, tapi tetap saja nihil. Kedua negara masih saja menjalani perang dingin.
            Beberapa tahun belakangan ini, keadaan kedua negara memanas kembali. Pada tanggal 26 Maret 2010, kapal perang Korea Selatan Cheonan ditorpedo oleh kapal selam Korea Utara dan menewaskan 46 orang. Kejadian ini sontak meningkatkan kesensitifan kedua negara. Korea Selatan lantas tak tinggal diam. Dengan sigap, segera melakukan berbagai intervensi. Korea Selatan segera membentuk satuan komite untuk membahas masalah nuklir dengan China dan Jepang, melakukan latihan kapal Selam bersama tentara Amerika Serikat, memboikot segalan bentuk perdagangan dan pariwisata, serta melaporkannya kepada komisi Internasional, agar Korea Utara diberikan sanksi yang keras untuk segala tindakannya yang menyeleweng.
            Korea selatan pun tak ambil pusing dengan segala pembelaan yang dilakukan Korea Utara yang menyatakan tak melakukan serangan torpedo ke kapal perang Korea Selatan tersebut, kejadian itu hanyalah kecelakaan semata. Korea Selatan pada tanggal 2 juni 2010 bahkan akan melakukan pemungutan suara untuk berperang atau tidak kepada seluruh warganya. Tindakan tegas ini semata dilakukan agar tidak semakin semena-mena terhadap Korea Selatan. Hingga tulisan ini dibuat, belum ada pemberitaan lagi mengenai kelanjutannya. Korea Selatan bebar-benar berang dengan segala kepongahan Korea Utara.
            Namun, hal yang perlu digaris bawahi disini adalah Korea Selatan tak segan-segan melakukan tindakan tegas terhadap negara se-keturunan-nya itu. Walaupun, hasilnya mengakibatkan keadaan semakin meruncing. Memang miris melihatnya, dua negara yang memililiki sejarah dan keturunan yang sama harus berakhir dengan peperangan.
            Berbeda dengan yang dialami negara kita, Indonesia dengan Malaysia. Kedua negara ini memang memiliki rumpun yang sama. Namun, tidak seperti Korea Selatan yang bisa dikatakan sebagai satu negara dengan Korea Utara. Indonesia-Malaysia memiliki banyak perbedaan namun mirip. Bingung??? Wajar. Dan justru disitulah akar permasalahanya. Karena berasal dari rumpun yang sama, banyak hasil kebudayaannya yang sama. Lagi pula masyarakat Indonesia banyak juga yang tinggal disana. Demikian sebaliknya.
            Sebagaimana yang kita ketahui bersama, Malaysia beberapa tahun belakangan ini semakin gencar melakukan ‘plagiatisme’ terhadap hasil-hasil kebudayaan Indonesia, misalnya wayang, batik, maupun Reog Ponorogo. Kejadian meningkatkan rasa nasionalisme pada diri Rakyat Indonesia, sehingga bersatu-padu memeranginya. Bahkan, slogan ‘Ganyang Malaysia’, yang trend pada saat pemerintahan presiden Soekarno, kembali berkibar dan kata ‘Malaysia’ sendiri diplesetkan menjadi ‘Maling Asia’. Memang ada segi positifnya, namun tetap saja terjadi perselisihan yang tak baik baik keduanya.
Tapi kejadian yang sama tak terjadi saat Malaysia meng-klaim Rumah Gadang di acara Shanghai Expo sebagai rumah tradisonal mereka. Malaysia mendaulat Rumah Gadang sebagai warisan Budaya mereka. Padahal jelas sekali Rumah Gadang adalah rumah adat suku Minang yang berada di Sumatra Barat, Indonesia.
            Indonesia, melalui Mentri Koordinator Perekomian Hatta Radjasa, menanggapi hal ini dengan positif. Justru kejadian itu dianggap sebagai ajang promosi gratis di kancah Internasional bagi Indonesia, demikian pernyataan yang diberikan. Tak ada kecaman yang dilontarkan maupun perundingan-perundingan untuk menanggapi hal ini. Bahkan sebisa mungkin kejadian ini diredam pemberitaanya, agar tak terekspos masyarakat luas dan nantinya justru memperuncing keadaan yang sudah mulai membaik.
            Kenyataan ini sungguh disayangkan, padahal dengan mendiamkannya akan membuat Bangsa Malaysia semakin seenaknya meng-klaim hasil kebudayaan Indonesia. Walaupun, tak bisa disalahkan sepenuhnya, karena masyarakat Minang pun banyak yang tinggal di Malaysia. Permasalahan yang rumit.
한국과 북한 나라가 하나의 가족, 하나의 언어, 하나의 문화, 하나의 자손입니다. 사실, 한국은 하나 '라는 슬로건 "까지. 그러나 올해 1,950에서 1,953 사이에 모든 것을 파괴하는 공격 전쟁. 이제 전쟁은, 어떤 휴전을 일이 종료하지 않은 때까지. 협상은 열매를 맺지 않을 진행 , 외부의 당사자도에서 중재를 통해 지원을 제공하지만, 그것은 여전히 전무했다. 나라는 아직도 냉전 시대를 겪고있다.                                                                                                
최근에는 나라의 상태가 다시 . 2010 3 26일에서 한국 전함 천안은, 46 명이 사망 북한 잠수함을 ditorpedo. 이번 사건은 감도를 높이기 위해 나라가 손상되었습니다. 한국은 그때 침묵을 유지하지 않습니다. 민활로 즉시 개입 다양한 수행할 있습니다. 국의 단위는 즉시뿐만 아니라 국제적인위원회에보고로서, 그래서 북한이 unfaithfulness 어떤 행동에 대한 가혹한 처벌을 받게위원회 무역과 관광의 segalan 양식을 중국과 일본, 미국 군대와 잠수함 연습, boycotted 문제를 논의하기 위해 결성 .
한국은 한국 군함에 어뢰 공격을 실시하지 북한의 상태를 운반하는 모든 방어와 성가시게하지 않았다, 사건은 순전히 사고 였어. 한국 2 2010 6월도 전쟁 아니든 모든 시민에게 투표납니다. 소수 민족 우대 정책은 단지 있도록 임의로하지 않는 한국에 대해 이루어집니다. 글을 작성, 저기가 속편에 대해 이상 소식이되기 전까지는. 한국 bebar 정말로 북한의 모든 거만 화가.
그러나이 여기에 밑줄 것들이 그것을 후손대로 한국은 국가에 대한 엄격한 조치를 취할 것을 주저하지 않았이다. 하지만, 결과는 상황이 지적으로 이어진다. 이것은 그것을보고 슬픈이야, 나라는 memililiki 역사와 같은 강하 전쟁로 끝나야합니다.
우리 나라, 인도네시아, 말레이시아에 의해 경험과는 달리. 양국은 같은 가족을하지 않아도됩니다. 그러나, 달리 한국은 북한과 같은 나라라고 있습니다. 인도네시아 - 말레이시아는 많은 차이가 있지만 비슷한 있습니다. 혼란? 페어. 그리고 그것은 어디 뿌리 permasalahanya. 같은 가정에서 태어났어 때문에 동일한 문화의 많은. 인도네시아 외에도, 많은 사람들이 살고. 그리고 반대도 마찬가지.
우리 모두가, 최근 동안, 그리고 Reog Ponorogo 많은 인센티브를 인도네시아의 문화의 결과에 인형, 바틱과 같은 '광물' 말레이시아를 알다시피. 자신에 대한 민족주의의 창세기 증가 감각 인도네시아의 공민으로서의, 그래서 밴드는 함께 싸울 있습니다. 사실, 슬로건 '아래 대통령 수카르노 정부 당시 말레이시아'추세와 함께, 뒤로 단어 '말레이시아'자신의 diplesetkan '메일링 아시아' 비행. 거기에 플러스 요인이 있지만 여전히 유일한 분쟁이 모두 좋지도 않을 것입니다.
하지만 같은 이벤트가 발생하지 않습니다 그들의 전통적인 터전으로 표시 하우스 Gadang 상하이 엑스포에 말레이시아의 주장. 말레이시아 그들의 문화 유산으로 몰아 내다 하우스 타워. 분명히 타워 하우스 미낭카부 서부 수마트라, 인도네시아의 원주민 부족의 고향지만.
인도네시아, 조정 장관 하타 Radjasa 강한 경제를 통해, 긍정적으로 응답했습니다. 대신 그것은 국제 경기장에서 인도네시아 무료 홍보 장소로 간주됩니다, 성명 주어진. 아무 비판했다 뻗었과 협상이 문제를 해결할 있습니다. 심지어 같은 사건을 가능한 많이, 그리고 넓은 사회를 노출 않도록 실제 상황을 악화 향상 시작 pemberitaanya 조용한했다.
사실은 정말 불행한 일이지만 침묵은 인도네시아 문화의 결과를 주장하고자 말레이시아의 나라를 만들 것입니다. , 전적으로, 비난하는 것은 불가능하지만 말레이시아에 살고 있기 때문에 너무 많은 사람들이 Minang. 복잡한 문제

0 komentar:

Posting Komentar