Kalo kamu pecinta Taylotr Swift pasti tau dong lagunya dengan
judul yang sama ^^. Tapi disini aku gak ngebahas back to December-nya Taylor Swift. So? Mo bahas apa?
Aku mo bahas ‘hey teman bulan December sudah tiba, udah
dipenghujung tahun ni, selama tahun 2011 apa yang udah kamu lakukan???’
Yapsss… hampir semua
orang akan mengalami sindrom ‘instropeksi’
kalo akhir tahun dah dateng. mengulas lagi rencana-rencana yang telah dibuat
diawal tahun maupun melihat kebelakang apa yang telah dicapai dan apa yang
belum.
Sebagai manusia biasa
tentunya banyak hal yang kita rencanakan, namun ketika saatnya tiba dan ternyata
kita tak dapat mewujudkannya. Jangan bersedih kawan. Itu wajar kok. Siapa sih
didunia ini yang selalu bisa mewujudkan keinginannya tanpa pernah mengalami
kegagalan. That’s fact ^^
Kita gak sendirian walau kita
gagal, seperti kata pepatah ‘kalo satu pintu tertutup, maka akan dibukakan
pintu lainnya, kalo tetep ketutup juga DOBRAKK aja’
So teman,,, gagal itu wajar,
asal jangan keenakan gagal ya. Intinya gak wisuda bulan Febuari
pun, Mei masih
menanti kkkk....
Dedicated for all my friends
at Korean Language UGM, yang lagi ga-la-u dengan skripshit-nya ^^
hai readers dah lama tak bersua, belakangan ini aq vakum karena ada banyak yang mesti dikerjain. mulai dari skripsweet dan les2anku yang seabrek, tapi itu gak mengendurkan semangat nulisku. buktinya aku mau mulai menyentuh blog lagi haha. walaupun panggilan menulis selalu datang, tapi hambatan males selalu menghadang. aq selalu berargumen 'nulis kalo udah mood aja' tapi sekarang mo ganti ahhh. kalo nunggu mood mulu kapan nulisnya. demikian pula dengan skripsiku yang sampai saat ini masih berkutat di teori. walau mood sepenuhnya belum muncul, tapi aku mau selalu mencoba, doakan aku ya readers biar bisa pendadaran diakhir tahun n bisa wiuda deh dibulan febuari aminnnnnnnnnnnnnnnnnnn
haiii kamu yang disana
hanya membuat hatiku merana
aku ingin pergi darimu
tak pedulikah kau dengan kehidupanku? kisahku?
hanya dirimu yang kau lihat
haiii... aku marah
haiii... aku benci padamu
hatiku kan kubekukan lagi
agar tak mencair
dan kembali meleleh seperti ini
yahhh tampaknya hati ini tak lagi sama
biarlahhhh
toh aku ingin seperti ini
bebas terbang seperti burung
hinggap dimanapun aku suka
tanpa satupun yang melarang
yahhh aku suka ini
dan aku ingin menikmatinya
dan kau!!!
jangan ganggu aku lagi
hari ini hujan tak turun lagi
tanah tandus masih melingkupi desaku
tak ada kesejukan
hanya debu
kucari hujan, tapi dimana akan kucari?
kutemukan hujan, namun ia segera pergi
ku panggil hujan dan ia tak mau menjawab
kekeringan ini kapankah segera berakhir?
dahagaku
bersabar sebentar lagi
karna mungkin hujan akan turun
Haiii semua… lagi bingung nyari tempat untuk
melepas penat dari yang namanya kuliah atau kerja???
Saya punya jawaban yang MUNGKIN bisa readers
sekalian terapkan. Kemarin tepatnya tanggal 10 Sep 11, saya ama hmmm kasih tau
gak ya hahaha, yang pasti seseorang dah (yang dengan kebesaran hatinya mau menemani ekspedisi ini kkkkkkk) pergi kesana. Bisa dibilang perjalanan
ini perjalanan coba2. Karena kami tidak pernah kesana sebelumnya. Bermodalkan mbah
Google (Maps), dan dengan kepercayaan diri tinggi alias nekad, kami meluncur ke
tujuan.
Rute dari arah jogja: ikuti jalan wonosari
sampai masuk kota Wonosarinya. Nanti readers akan menemui Bunderan Siyono (jalur
lingkar). Dari bunderan belok kiri kearah Karang Mojo. Nanti ketemu lampu
merah, readers terus aja trus ketemu perempatan Grogol nah baru deh belok kiri
(Desa Bejiharjo). Setelah masuk jalan desa, readers tinggal baca penunjuk arah
yang tersedia (tapi maih dikit sih) atau biar aman tanya-tanya ma penduduk
desa.
Sampai ditempat, kita akan menemukan tempat
pendaftaran (sebelumnya parkir yang rapi dulu ya hehehe, tempat parkirnya luas
kok ^^). Saat mendaftar, kami langsung ditawarkan pilihan wisata beserta contoh
poto-potonya agar kita punya bayangan seperti apa tempat yang kita kunjungi
nantinya, oh iya pelayanannya OKS loh, warga setempat sudah dilatih untuk
bagaimana menghadapi wisatawan (salut buat anak KKN UGM 2011 yang udah
mengembangkan tempat tempat tersebut sekaligus mem-backup para pengurusnya
dengan skil pariwisata ^^).
Ada 3 jenis wisata, yang pertama tentunya Goa
Pindul (goa bersungai). Dengan biaya 35.000 rupiah kita sudah mendapatkan makan bakso/mi ayam
plus es teh, pelampung n sepatu karet juga ban dan diantar ketempat wisata naik mobil pick up. Kalau readers datang Cuma ber
2 atau ber 3, jangan kuatir, berapapun jumlahnya akan dilayani. Jadi gak usah
takut kalo orangnya cuma sedikit, gak harus nunggu rombongan lain ^^.
Tibalah kaki ini di mulut goa, poto-poto dulu
dunks untuk dokumentasi hehe (bilang aja narsis :D). Sebelum mulai kami diajak berdoa
bersama oleh pemandunya, kemudian satu persatu naik keatas ban. Kita akan
ditarik oleh pemandu tersebut sambil disuguhi pengetahuan proses pembentukan
Goa dan cerita-cerita kepercayaan penduduk setempat. Didalam goa kita akan menemui
3 step cahaya, maksudnya ialah cahaya remang (dekat mulut goa), cahaya gelap
gulita (ditengah goa) dan remang lagi (mulut goa untuk keluar). Yang seru
ketika sampai di keadaan gelap gulita. Pemandunya akan mengajak kita untuk
menginstropeksi sejenak, mengingatkan kita bahwa betapa beruntungnya kita hidup
didunia ini (ohhh so sweeetttt).
Btw ada yang unik juga nih. Karena Goa Pindul
adalah goa yang terbentuk dari batuan kapur, maka ada banyak stalagtit (atas)
dan stalagmit (bawah). Bukan sekedar stalagtit dan stalagmit biasa loh. Ada yang
bentuknya seperti Kristal (kereenn), ada yang bisa mengeluarkan bunyi seperti
suara gong gamelan, adanya yang gede banget (no 4 didunia), adanya yang bikin
jadi nambah cantik (cowok dilarang pegang, entar makin banyak saingan para
wanita hahaha), n ada yang untuk menambah keperkasaan lelaki (ini bentuknya
paling gokiiilllll).
Sampai dimulut goa kita akan diperkenankan
untuk lompat (jebyuurrrrr, dinginnn). Readers gak perlu takut untuk lompat
karena sungainya dalam. N gak perlu takut tenggelam karena ada pelampung ^^. Kita
diperbolehkan untuk berenang sampai keluar dari goa, saya sendiri sampai 3 kali lompat dan
berenang kesana kemari sampai badan ini capeeekkk banget hahaha. Tapi kepuasan
yang dirasakan gak ada duanya. Karena air alami (bukan kena efek kaporit kalo
dikolam renang) berenangnya jadi puas, Cuma memang ada lumut-lumut di
permukaan, tapi itu tidak sebanding jika dibandingkan dengan kenikmatannya (hahaha
aseeekkkk).
Setelah puas, kami berganti pakaian dikamar
mandi (jangan takut, kamar mandinya bagus n bersih kok ^^), lalu saatnya
menikmati voucher makan gratis (bakso/mi ayam n es teh) dipondok-pondok yang
ada disekitar tempat pendaftaran. Nikmat deh abis capek-capek berenang langsung
makan yang anget-anget hehehe.
Ayooo sapa yang mau kesana??? Ajak-ajak
yahhh, saya masih penasaran dengan 2 objek lainnya. Goa ....(aku lupa namanya
^^) merupakan goa kering gak seperti Pindul ada sungainya, yang pasti
tantangannya kita harus naik turun goa untuk menaklukkannya seruu kan, dengan
modal 35.000 rupiah kita udah dapat menikmati goanya beserta peralatan yang
diperlukan plus pemandu. Yang terakhir ada wisata yang menyajikan rafting
dengan mengunakan ban. Modalnya 50.000, minimal satu rombongan itu 5 orang dan
kita akan menikmati pengalaman ekstrim bersamanya. Wuuuaaa jadi pengin nyoba
semuanya, coz setiap tempat memiliki karakteristik wisata yang berbeda.
Korea Utara dan Korea Selatan
merupakan 2 negara yang satu rumpun, satu bahasa, satu kebudayaan dan satu
keturunan. Bahkan, sampai ada slogan ‘Korea adalah Satu’. Namun, perang yang
melanda pada tahun 1950-1953 menghancurkan segalanya. Hingga kini perang
tersebut belumlah berakhir, yang terjadi hanyalah genjatan senjata saja.
Perundingan-perundingan yang dilakukan tak membuahkan hasil, dari pihak luar
pun memberikan bantuan melalui mediasi, tapi tetap saja nihil. Kedua negara
masih saja menjalani perang dingin.
Beberapa
tahun belakangan ini, keadaan kedua negara memanas kembali. Pada tanggal 26
Maret 2010, kapal perang Korea Selatan Cheonan ditorpedo oleh kapal selam Korea
Utara dan menewaskan 46 orang. Kejadian ini sontak meningkatkan kesensitifan
kedua negara. Korea Selatan lantas tak tinggal diam. Dengan sigap, segera
melakukan berbagai intervensi. Korea Selatan segera membentuk satuan komite
untuk membahas masalah nuklir dengan China dan Jepang, melakukan latihan kapal
Selam bersama tentara Amerika Serikat, memboikot segalan bentuk perdagangan dan
pariwisata, serta melaporkannya kepada komisi Internasional, agar Korea Utara
diberikan sanksi yang keras untuk segala tindakannya yang menyeleweng.
Korea
selatan pun tak ambil pusing dengan segala pembelaan yang dilakukan Korea Utara
yang menyatakan tak melakukan serangan torpedo ke kapal perang Korea Selatan
tersebut, kejadian itu hanyalah kecelakaan semata. Korea Selatan pada tanggal 2
juni 2010 bahkan akan melakukan pemungutan suara untuk berperang atau tidak
kepada seluruh warganya. Tindakan tegas ini semata dilakukan agar tidak semakin
semena-mena terhadap Korea Selatan. Hingga tulisan ini dibuat, belum ada
pemberitaan lagi mengenai kelanjutannya. Korea Selatan bebar-benar berang
dengan segala kepongahan Korea Utara.
Namun,
hal yang perlu digaris bawahi disini adalah Korea Selatan tak segan-segan
melakukan tindakan tegas terhadap negara se-keturunan-nya itu. Walaupun,
hasilnya mengakibatkan keadaan semakin meruncing. Memang miris melihatnya, dua
negara yang memililiki sejarah dan keturunan yang sama harus berakhir dengan
peperangan.
Berbeda
dengan yang dialami negara kita, Indonesia dengan Malaysia. Kedua negara ini
memang memiliki rumpun yang sama. Namun, tidak seperti Korea Selatan yang bisa
dikatakan sebagai satu negara dengan Korea Utara. Indonesia-Malaysia memiliki
banyak perbedaan namun mirip. Bingung??? Wajar. Dan justru disitulah akar
permasalahanya. Karena berasal dari rumpun yang sama, banyak hasil kebudayaannya
yang sama. Lagi pula masyarakat Indonesia banyak juga yang tinggal disana.
Demikian sebaliknya.
Sebagaimana
yang kita ketahui bersama, Malaysia beberapa tahun belakangan ini semakin
gencar melakukan ‘plagiatisme’ terhadap hasil-hasil kebudayaan Indonesia, misalnya
wayang, batik, maupun Reog Ponorogo. Kejadian meningkatkan rasa nasionalisme
pada diri Rakyat Indonesia, sehingga bersatu-padu memeranginya. Bahkan, slogan
‘Ganyang Malaysia’, yang trend pada saat pemerintahan presiden Soekarno,
kembali berkibar dan kata ‘Malaysia’ sendiri diplesetkan menjadi ‘Maling Asia’.
Memang ada segi positifnya, namun tetap saja terjadi perselisihan yang tak baik
baik keduanya.
Tapi kejadian yang sama tak terjadi
saat Malaysia meng-klaim Rumah Gadang di acara Shanghai Expo sebagai rumah
tradisonal mereka. Malaysia mendaulat Rumah Gadang sebagai warisan Budaya
mereka. Padahal jelas sekali Rumah Gadang adalah rumah adat suku Minang yang
berada di Sumatra Barat, Indonesia.
Indonesia,
melalui Mentri Koordinator Perekomian Hatta Radjasa, menanggapi hal ini dengan
positif. Justru kejadian itu dianggap sebagai ajang promosi gratis di kancah
Internasional bagi Indonesia, demikian pernyataan yang diberikan. Tak ada
kecaman yang dilontarkan maupun perundingan-perundingan untuk menanggapi hal
ini. Bahkan sebisa mungkin kejadian ini diredam pemberitaanya, agar tak
terekspos masyarakat luas dan nantinya justru memperuncing keadaan yang sudah
mulai membaik.
Kenyataan
ini sungguh disayangkan, padahal dengan mendiamkannya akan membuat Bangsa
Malaysia semakin seenaknya meng-klaim hasil kebudayaan Indonesia. Walaupun, tak
bisa disalahkan sepenuhnya, karena masyarakat Minang pun banyak yang tinggal di
Malaysia. Permasalahan yang rumit.