Sabtu, 30 Juli 2011

Language Centre


Kami merupakan lembaga bahasa yang menyediakan pengajaran bahasa asing seperti Inggris, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin dan Prancis.


Berlokasi di pusat kota : Jl. Asti Kuningan Blok I No. 3 (utara kolam renang FIK UNY)



Jenis

Waktu

Fasilitas

Biaya

Privat

Senin, Rabu dan Jumat


Selasa, Kamis dan sabtu

Modul, sertifikat, audio system dan tempat kursus yang nyaman

Rp 300.000 untuk 12 kali pertemuan

Kursus

Fleksibel sesuai keinginan siswa

Modul, sertifikat, guru dapat diganti bila siswa merasa kurang nyaman.

Fleksibel mengikuti waktu dan tempat



Segera hubungi kami di 0877-38645454

0857-68777744



LANGUAGE CENTRE

Speak around the world

Sabtu, 16 Juli 2011

KURSUS BAHASA KOREA DI JOGJA

Language Centre membuka pendaftaran bagi yang ingin mempelajari lebih dalam mengenai bahasa Inggris , Korea, Prancis, Mandarin, Jerman dan Jepang.
Para pengajar telah berpengalaman dalam mengajar baik privat maupun kelompok dan berasal dari Universitas terkemuka.
Berlokasi di pusat kota : Belakang Mall Ambarukmo Plaza

Jenis
Waktu
Fasilitas
Biaya
Privat
Senin, Rabu dan Jumat

Selasa, Kamis dan Sabtu
Modul, sertifikat, audio system dan tempat kursus yang nyaman
Rp 480.000 - 600.000 (sesuai jarak rumah) untuk 12 kali pertemuan
Kursus
Fleksibel sesuai keinginan siswa
Modul, sertifikat, guru dapat diganti bila siswa merasa kurang nyaman.
Fleksibel mengikuti waktu dan tempat

Segera hubungi kami di 0877-38645454

Thank You
Kamsahamnida
Merci
Xie Xie
Danke
Arigato

Kamis, 14 Juli 2011

Asal Mula Nama Orang Batak & Marganya.


Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang pendekar wanita, Butet namanya. Sebelum lulus dari Pandapotansilat, ia harus menempuh ujian Nasution. Agar bias berkonsentrasi, dia memutuskan untuk menyepi kegunung dan berlatih.Saat di perjalanan, Butet merasa lapar sehingga memutuskan untuk mampir di Pasaribu setempat.Beberapa pemuda tanggung yang lagi nonton sabung ayam sambil Toruan, langsung Hutasoit-soit melihat Butet yang seksi dan gayanya yang Hotma itu. TapiButet tidak peduli, dia jalan Sitorus memasuki rumah makan tanpa menanggapi, meskipun sebagai perempuan yang ramah tapi ia tak gampang Hutagaol dengan Sembiring orang. Naibaho ikan gurame yang dibakar Sitanggang dengan Batubara membuatnya semakin berselera. Apalagi diberi sambal terasi dan Nababan yang hijau segar. Setelah mengisi perut, Butet melanjutkan perjalanan.Ternyata jalan ke sana berbukit-bukit. Kadang Nainggolan, kadang Manurung. Di tepi jalan dilihatnya banyak Pohan. Kebanyakan Pohan Tanjung. Beberapa diantaranya ada yang Simatupang diterjang badai semalam. Begitu sampai di atas gunung, Butet berujar "Wow,Siregar sekali hawanya" katanya, berbeda dengan kampungnya yang Panggabean. Hembusan Perangin-angin pun sepoi-sepoi menyejukkan, sambil diiringi Riama musik dari mulutnya. Sejauh Simarmata memandang warna hijau semuanya. Tidak ada tanah yang Girsang,semuanya Singarimbun.Tampak di seberang, lautan dan ikan Lumban-Lumban.Terbawa suasana,mulanya Butet ingin berenang. Tetapi yang ditemukannya hanyalah bekas kolam Siringo-ringo yang akan di-Hutauruk dengan Tambunan tanah.Akhirnya, dia memutuskan untuk berjalan-jalan dipinggir hutan saja,yang suasananya asri, meskipun nggak ada Tiurma melambai kayak di pantai.Sedang asik-asiknya menikmati keindahan alam,tiba-tiba dia dikejutkan oleh seekor ular yang sangat besar. "Sinaga!" teriaknya ketakutan sambil lari Sitanggang-langgang. Celakanya, dia malah terpeleset dari Tobing sehingga bibirnya Sihombing.Karuan Butet menangis Marpaung-paung lantaran kesakitan. Tetapi dia lantas ingat, bahwa sebagai pendekar pantang untuk menangis. Dia harus Togar.Maka, dengan menguat-nguatkan diri, dia pergi ketabib setempat untuk melakukan pengobatan.Tabib tergopoh-gopoh Simangunsong di pintu untuk menolongnya. Tabib bilang, bibirnya harusdi-Panjaitan. "Hm, biayanya Pangaribuan" kata sang tabib setelah memeriksa sejenak."Itu terlalu mahal. Bagaimana kalau Napitupulu saja?" tawar si Butet."Napitupulu terlalu murah. Pandapotan saya kan kecil"."Jangan begitulah. Masa' tidak Siahaan melihat bibir saya Sihombing begini? Apa saya mesti Sihotang,bayar belakangan? Nggak mau kan ?". "Baiklah, tapi pakai jarum yang Sitompul saja" sahut sang mantri agak kesal."Cepatlah! Aku sudah hampir Munthe. Saragih sedikit tidak apa-apalah". Malamnya, ketika sedang asik-asiknya berlatih sambil makan kue Lubis kegemarannya, sayup-sayup dia mendengar lolongan Rajagukguk. Dia Bonar-bonar ketakutan. Apalagi ketika mendengar suara disemak-semak dan tiba-tiba berbunyi "Poltak!" keras sekali. "Ada Situmorang?" tanya Butet sambil memegang tongkat seperti stik Gultom erat-erat untuk menghadapi Sagala kemungkinan. Terdengar suara pelan, "Situmeang". "Sialan, Cuma kucing..." desahnya lega. Padahal dia sudah sempat berpikir yang Silaen-laen. Selesai berlatih, Butet-pun istirahat.Terkenang dia akan kisah orang tentang Hutabarat dibawah Tobing pada jaman dulu dimana ada Simamora, gajah Purba yang berbulu lebat. Keesokan harinya, Butet kembali ke Pandapotan silatnya. Di depan ruang ujian dia membaca tulisan: "Harahap tenang! Ada ujian."Wah telat, emang udah jam Silaban sih". Maka Siboru-boru dia masuk ke ruangan sambil menyanyi-nyanyi. Di-Tigor-lah dia sama gurunya"Butet, kau jangan ribut!, bikin kacau konsentrasi temanmu!". Butet, dengan tanpa Malau-malau langsung Sijabat tangan gurunya, "Nggak Pakpahan guru,sekali-sekali?!". Akhirnya, luluslah Butet dan menjadi orang yang disegani karena mengikuti wejangan guru Pandapotansilatnya untuk selalu, "Simanjuntak gentar,Sinambela yang benar!"

nb: post-an ini saya dapatkan dari http://suray.blogspot.com/2005/01/asal-mula-orang-batak.html (blognya dosen ane ni gan ^^)

Jumat, 08 Juli 2011

Mengenal Diriku


Catatan seorang penulis buku ini bisa menjadi pelajaran yang berharga:

"Ketika aku muda, aku ingin mengubah seluruh dunia. Lalu aku sadari, betapa sulit mengubah seluruh dunia ini, lalu aku putuskan untuk mengubah negaraku saja. Ketika aku sadari bahwa aku tidak bisa mengubah negaraku, aku mulai berusaha mengubah kotaku. Ketika aku semakin tua, aku sadari tidak mudah mengubah kotaku. Maka aku mulai mengubah keluargaku. Kini aku semakin renta, aku pun tak bisa mengubah keluargaku. Aku sadari bahwa satu-satunya yang bisa aku ubah adalah diriku sendiri.

Tiba-tiba aku tersadarkan bahwa bila saja aku bisa mengubah diriku sejak dahulu, aku pasti bisa mengubah keluargaku dan kotaku. Pada akhirnya aku akan mengubah negaraku dan aku pun bisa mengubah seluruh dunia ini.

Tidak ada yang bisa kita ubah sebelum kita mengubah diri sendiri. Tak bisa kita mengubah diri sendiri sebelum mengenal diri sendiri. Takkan kenal pada diri sendiri sebelum mampu menerima diri ini apa adanya.

Sumber: Buku prepare u'r success Membangun Fondasi Kesuksesan Karier Sejak Bangku Kuliah (Ryan Sugiarto & Prof. Djamaludin Ancok, Phd.)

Kamis, 07 Juli 2011

Persimpangan Jalan


Mahasiswa.

Satu kata untuk medeskripsikan gelar kebanyakkan manusia di Jogja. Saya adalah salah satunya.

Apakah saya bangga???

Ya, tentu saja saya bangga, namun tak sebangga ketika baru diterima sebagai mahasiswa. Sekarang, ketika masa kuliah ini sudah hampir memasuki semester ke-7, banyak hal yang menggelitik pikiran saya. Dahulu saya bependapat “kuliah itu tak mementingkan jurusan apa, yang penting dapat menjalani proses kehidupan dalam dan memenanginya”

Hingga saat ini pendapat saya masih saya pegang. Namun, ada beberapa hal yang justru menjadi pertanyaan saya.

“Apakah saya telah memenangi proses kehidupan dalam perkuliahan saya?”

Ini adalah step yang riskan dalam hidup. Saya memulai kuliah dengan kepercayaan diri yang tinggi. Lalu saya menemui berbagai persoalan dan ujian yang harus saya selesaikan. Dan ketikan saya hamper sampai pada step terakhir yakni SKRIPSI, saya justru kehilangan arah. Ada perasaan yang mengatakan “mau kemana saya setelah lulus?”

Ada banyak tawaran pekerjaan, tetapi belum ada yang memuat hati dan pikiran saya selaras untuk menerima maupun memperjuangkannya. Dan sialnya saya benci disaa-saat seperti ini. Saat dimana kita berada dipersimpangan dan dipaksa untuk memilih jalan benar dengan bergambling pada kehidupan kita sediri. Salah belok satu derajat saja bisa membuat kita di tempat yang benar-benar salah.


PILIHAN YANG SULIT!

Tapi seperti kata orang-oarang besar "Hidup itu Pilihan", dan setiap pilihan kita harus kita pertanggungjawabkan.

Terkadang aku muak dengan menjadi dewasa. Namun seringnya, aku bahagia menjadi dewasa. Karena aku bahagia dituntut untuk mempertanggungjawabkan hidupku dan kehidupanku.

Jumat, 01 Juli 2011

Jogja: Perhentian Sementara



Pernah gak readers sekalian merasakan mulai ada yang berubah??? Entah mengenai apapun. Hmmm… gw yakin jawabannya pasti iya.


Beberapa hari belakangan ini gw mengalami beberapa peristiwa, gw mau share ke lo-lo pada. Sedikit curcol tapi gw harap bisa bermanfaat juga.


Gw tersadar nih “Jogja adalah tempat persinggahan sementara kita”. Sebenernya gak hanya Jogja sih, ditempat laen pun pasti begitu. Namun karna berhubung gw sekarang mengenyam ilmu di Jogja, maka Jogjalah yang gw jadikan bahan percontohan. Gw sadar, gw gak selamanya bakal hidup di jogja, pasti suatu saat nanti kaki gw kan melangkah kesuatu tempat yang gw gak tau pasti dimana itu tempatnya.


Bila jatah kehidupan kita dah abis disuatu tempat, pasti TUHAN kan menunjukkan tempat laennya yang sungguh sangat misterius. Bisa itu kembali ketempat asal maupun tempat yang benar-benar baru.


Back to basic, beberapa hariyang lalu gw mengantarkan kepergian teman gw ketempat yang baru (bukan mati ye, tapi kawan gw ni dapet kerjaan disitu hehehe). Udah ada udah 5 orang temen gw yang meninggalkan kota Jogja tercinta, mereka kan memulai kehidupan baru lagi dengan sussana baru, n tentu aja gak ada gwdisitu. Sedih??? Iyalah, semakin berkurang orang-orang yang bisa gw ajakin menggila atau sekedar share kemumetan segala kewajiban yang gw harus pertanggungjawabkan.


Makin banyak yang pergi, makin buat gw wake up tuk terus maju, temen-temen gw dah menuju tempat yang lain. Berarti sebentar lagi giliran gw yang bakal meninggalkan jogja atau lo-lo semua yang baca ni post-an (munkin lo salah satu yang udah pergi menuju tempat yang baru itu hahaha). Sebagai orang yang akan menyambut jalan hidup yang baru(entah dimana itupun nanti), kita harus menikmati n meresapi apa yang telah kita ambil selama menjalani kehidupan di Kota ini. Karna pada saatnya nanti kita pasti sangat merindukan kota ini dan segala kenangannnya. Walupun kita diberikan kesempatan untuk kembali pasti semuanya telah berbeda.


jatah kita dikota ini gak ada yang tau sampai kapan batrenya abis, makanya sebelum batrenya abis kita nikmati aja semua sudut kota ini. Gw yakin kalian juga memliki pengalaman luar bisa dikota ini.


Pengalaman yang buat kita sadar betapa indahnya hidup ini,

betapa kejamnya hidup ini,

betapa dahsyatnya perjalanan ini,

betapa tidak adilnya dunia ini,

betapa manisnya cinta ini,

dan betapa pahitnya sakit ini.


Namun itu adalah bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat ramuan mujarab yang menjadikan kita semakin kuat, semakin dewasa dan semakin mendekatkan diri kita kepada yang Maha Kuasa. Seruuu bukan perjalanan ini???? ^^



‘INGATLAH HARI INI KAWAN, SEBUAH KISAH KLASIK UNTUK MASA DEPAN’


Special buat orang-orang yang telah membagikan kisah hidupnya bersamaku… love u all guys….