Kamis, 31 Maret 2011

Biografi Sastrawan Korea

Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekedar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut.
Sastrawan adalah istilah bagi orang-orang yang menghasilkan karya sastra seperti novel, puisi, sajak, naskah sandiwara dan lain-lain. Oleh karena itu, penyair, penulis, pujangga, serta profesi-profesi terkait lainnya bisa dikelompokkan sebagai sastrawan juga.
Sehingga yang dimaksud Biografi Sastrawan Korea adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang orang Korea yang menghasilkan karya sastra seperti novel, puisi, sajak, naskah sandiwara dan lainnya.
Para sastrawan ini menghasilkan karya sastra dalam bentuk puisi. Puisi Korea sendiri adalah puisi yang ditulis dalam Bahasa Korea atau oleh Orang Korea. Puisi Korea sendiri sering dinyanyikan dalam berbagai pertunjukan. Sampai abad ke 20 puisi Korea masih ditulis menggunakan Hanca yang merupkan huruf China.
Sama seperti perkembangan sastra di Indonesia, Korea pun memiliki periodeisasi terhadap sastra Puisi, maka paper ini akan memberikan informasi mengenasi para sastrawan Korea yang eksis pada era 1920-an, 1930-an, 1940-an dan 1950-an, serta 1960-an dan 1970-an.

A. Periode 1920-an
1. O Sangsun (1894-1963)

Sastrawan inhi dilahirkan di Seoul, namun lebih dikenal dengan nama tenarnya yakni Kong-ch’o, ia belajar filsafat Budha di Universitas Tijisha yang berada di Jepang. Sebagai seorang yang memiliki kehidupan bebas, ia pergi keberbagai negara mengunjungi kuil-kuil untuk bermeditasi. Ia bergabung dengan kelompok The Ruins (1920). Kecewa dengan situasi nasional setelah Pergerakkan Kemerdekaan, ia mendedikasikan dirinya sesaat untuk meninggalkan nihilistic. Ia juga seorang pecandu rokok yang berat, diketahui ia dapat menghabiskan 200 rokok setiap harinya. Karya-karyanya ialah The Frist Night, Poetry, Cigarettes and I dan Wanderlust.


Poetry, Cigarettes and I

Poetry, Cigarettes and I
Are a trinity of identical tune with differing tone,

Seized by poetic spirit I
Keep spewing volumes of smokes

Keep flees on the wing of curved melody into the infinite blue of skies.


2. Pyon Yongno (1898-1961)
Dilahirkan di Seoul, merupakan lulusan Akademi San Jose yang berada di Amerika Serikat. Pyon pernah mengajar di Universitas Wanita Ewha, Universitas Song-kyunkwan dan di Akedemi Naval Korea, dia pun pernah di surat kabar. dalam tahap awal puisi modern korea, Pyong menjadikan dirinya mencolok dengan kejeniusan kecerdasannya dan retorika. Ia telah dianugrahi gelar 1st Cultural Prize (1948). Karyanya yang terkenal meliputi The Korean Mind (1924) dan The Azaleas yang merupakan buku kumpulan puisi berbahasa Inggris (1947). Sedangkan karyanya yang lain ialah Non’Ge, I Trade My Dreams dan Spring Rain.

3. Yi, Sanghwa (1900-1941)

Dilahirkan di Taegu, Provinsi Kyongsang Utara. Yi mendalami bahasa Perancis di Tokyo University of Foreign Studies di Jepang. Berafiliasi dengan lingkar The White Waves, Yi menulis pada masa awalnya bergabung dengan puisi-puisi romantic yang sanga sentimental. Kemudian, Yi berhasil dalam mengemas puisi yang bertemakan pederitaan bangsa tertindas dala ‘Does Spring Come to These Forfeited Fields?’. Puisi-puisi Yi telah dikumpulkan secara anumerta oleh Paek Ki-man dalam Sang-hwa And Kowol (1951). Karyanya yang lain meliputi Parting dan To My Bedroom.

4. Kim, Tongmyong (1902-1966)

Lahir di Kangnung, Provinsi Kangwong. Kim mengambil bidang Teologi di Aoyama Academy, Jepang. Karirnya meliputi berbagai macam profesi, diawali sebagai seorang guru semua tingkat sampai seorang editor surat kabar dan Anggota Kongres. Selama penjajahan Jepang, ia membuat rumahnya didaerah pedesaan, dimana ia dapat membuat puisi dengan bernostalgia mengenai kampong halamannya yang sudah lenyap. Setelah Perang Korea ia menemuka tema dalam realitas langsung. Karya-karyanya meliputi My Lyre (1930), Plantain (1938), The Wittnes (1955) dan My Heart (1964).

5. Yi, Changhui (1900-1929)

Lahir di Taegu, Provinsi Kyongsang Utara. Yi bunuh diri pada usia 26 tahun. Ketika Yi muncul pada adegan sastra di tahun 1925 The Korean Literary World, dunia sastra pun berguncang oleh kesentimentilannya. Yi, bagaimanapun juga, tidak terpengaruh oleh semangat morbid. Ia membangun pertahanannya sendiri. Puisi-puisinya segar dan sensual telah menggerbak dunia moderen. Sanghwa and Kowol (nama tenar Yi), terdiri dari koleksi anumerta dari 2 puisi yang vtelah dipublikasikan pada tahun 1951. Karyanya yang lain adalah Spring Is A Cat, A Lonesome Season dan The Insect Cries.


B. Periode 1930-an

1. O, Ilto (1901-1964)

Lahir di Yong’yang, Provinsi Kyongsang Utara. O (nama aslinya menjadi Hibyong) belajar Filsafat di Rikkyo University di Jepang. Puisi-puisinya terbit pada awal tahu 1930-an. Ia pernah menjadi editor dari The Poetry Garden (1934-1935). Sebagai pengulang tema dari puisi-puisinya, kesedihan semangat manusia dan penyakit yang parah dibuat menciptakan keinndahan lirik. Karyanya meliputi Fireside Elegy, My Sweetheart, Come Closer dan Seared Grape Leaves.

2. Kim, Yongnang (1903-1950)
Lahir di Kangjin, Provinsi Cholla Selatan. Kim (nama aslinya menjadi Yunsik) mempelajari Sastra Inggris di Universitas Aoyama, Jepang. Bersssama dengan Park Yong-ch’ol dan Yi Ha-yun, Kim menerbitkan puisi-puisinya dalam The Poetry Literature. Kim sangat yakin bahwa puisi adalah jenis seni yang dapat menggambarkan keindahan ekspresi. Ia berhasil memoles bahasa Korea dalam membantu pencapaian tujuannya. Peluru nyasar telah membunuhnya saat Perang Korea terjadi. Karyanya yang telah dibukukan meliputi Collected Poems of Kim Yongnan (1935), Selected Poems of Kim Yongnan (1949), sedangkan karya puisinya ialah Tiil Peonies Bloom, An Endless River dan The Sunshine Whispers to the Stone Wall.

3. Shin, Sockchong (1907-1974)
Lahir di keluarga yang memiliki tradisi sastra di Puan, Privinsi Cholla Selatan yang merupakan korban karena melanggar aturan Penjajahan Jepang. Shin pindah ke desa terpencil dimana ia menghabiskan masa kecilnya. Karena keluarganya telah jatuh miskin, ia telah banyak menghabiskan waktunya dengan keadaan alam disekitarnya-pemandangan yang indah, yang terdiri dari berbagai macam bunga liar dan keinndahan laut. Menikmati sebagai seorang Budha, ia pun pernah berharap dapat menjadi seorang biksu atau hal laiinya. Akhirnya ia memutuskan menjadi seorang petani, ia kembali kekampung halamannya untuk mencurahkan hasratnya pada puisi. Buku puisi pertamanya adalah The Candle Light (1939) yang menasbihkan ia sebagai penyair pastoral. Setelah perang tak lama kemudia ia berhenti dari pastoral. The Glacier menunjukkan bahwa ia tetap menjaga hubungan dengan berbagai macam kegiatan sehari-hari. Karya-karyanya meliputi Candle Light (1939), The Glacier (1956), Mountain’s Overtures (1967), In Your Eyes dan Soughing in the Bamboo Grove (1970)

In Your Eyes


In Your Eyes
The fresh green of May
Unlooses a sweet scent of white wild roses.

In Your Eyes
The twinkling stars
Spin out their late.

In Your Eyes
The sound of the bell rings in waves
From far away.

In Your Eyes
The warm hands wave promising
A reunion in far days.

In Your Eyes
Joyful days are coming
When we can share our happy tales



C. Periode 1940-an dan 1950-an

1. Chong, Hanmo (1923-1991)

Lahir di Puyo, Provinsi Chungchong Selatan. Chong terlambat masuk di Seoul National University setelah bertahun-tahun menikmati kehidupan bersastra. Ia mengajr di almamaternya sebelum ia diangkat menjadi direktur Korean Cultural and Arts Foundation. Ia mulai menulis pada tahun !950 ketika Hyondae Munhak dan Munye memasukkan puisi-puisinya. Karyanya meliputi Superfluity of Chaos (1958), Lyricsm og Blank Space (1959), Who is Awake?, Baby’s Room (1970) dan Dwan (1975).


Who is Awake?


Who is Awake now?
Who is it that cries whitout tears
In the middle of the night

The wind races
In the dark
Throught the dry branches of a tree,
A thin brass sound.

A star spangles clear in sight;
A star shiver in the wind.

Who is a Awake?
Who cries cries whitout tears
In the middle of the night?

2. Hwang, Kumchan (1918- )

Lahir di Sokcho, provinsi Kangwon. Hwang sebenarnya berasal dari utara. Sejak ia kembali ke selatan pada tahun 1946, Hwang mengajar di sekolah. Ia memulai karir satranya pada tahun 1946, terobosan utamanya muncul pada tahun 1952, ketika puisinya dipublikasikan di Munye (Literary Arts). Karyanya meliputi Romance (1959), The Spot (1965), The May Mountain (1969), The River Han in the Afternoon (1971), Cloud and Rock (1975), A Llittle House on the Hill (1984) dan Solitude, Nothingness, Love (1986).

3. Yi, Tongju (1920-1979)

Lahir di Haenam, Provinsi Cholla Selatan. Yi masuk di Hehwa Colege namun ia meningglkannya tanpa gelar. Puisi pertamanya berhasil mengungkapkan aliran alami dari vernakular. Karyanya meliputi Your Friend (1946), Bridal Night (1951) and Gang-gang-su-wolei (1959)


4. Hong, Yunsuk (1925- )

Lahir di Chongju, Pyongyan Utara. Hong dalam waktu singkaot menjadi Dosen di Seoul National University. Saat ini ia mengajar di Sangmyong Womens College. Karyanya meliputi Poems on the Korea Dynasty (1962), A Wind Mild (1963), On Ornament (1963), Daily Clock Sound (1971), Women’s Park and How to Live (1983)


D. Periode 1960-an dan 1970-an

1. Shin, Kyongnim (1936- )

Lahir di Chungwon, Provinsi Chungchong Utara. Shin mempelajari Bahasa Inggris di Dongguk University. Puisi-puisi Shin secara keseluruhan memperhatikan kesengsaraan, kemarahan, penyesalan, kepahitan para petani. Karyanya ialah Farmers’s Dance (1973), Avisit to a Rural Town, Reed, That Day, and The Ridge (1979).

That Day

A young woman weeps
Following a hearse alone.
No steameer or handbell.
The smoke-spreading evening road
Is darkened by specter shadows.
Onto the street, unwindowed, undoored,
The wind drifts leaves off the roadside trees.
People watch hiding behind the trees
And utility poles.
No one knows the name of the dead.
It’s a dark, moonless night.


2. Kim, Yangshik (1931- )

Lahir di Seoul, Kim lulus dari Ehwa Women’s Universitty yang mana ia mendalami Sastra Inggris. Lulus dari Dong-guk University, disa ia mengambil Sastra India dan Filsafat. Saat ini ia pemimpin Korea-Indian Literature Association. Karyanya meliputi The Song of Chong’up (1969), Collected Poems (1974) dan A Tomcat (1980).

3. Ho, Seuk (1934- )
Lahir di Imsil, Provinsi Chonbuk. Ho mempelajari Sastra China di Hanguk University of Foreig Studies, dan di Taiwan National Normal University ketika ia mengambil gelar Ph.D. sekarang ia mengajar di HUFS. Ho melai menulis puisi di China se4jak tahun 1960-an dan puisi-puisinya munncul di Korea setela 1969. Buku-bukunya terdiri dari puisi The Blue Awning (1979), The River Flowing Under the Ground (1980) dan Ode to Snowflakes (1986) di China.


4. Kim, Chiha (1941- )
Lahir di Mokpo, yang merupakan kota dari Provinsi Cholla Selatan. Kim belajar mengenai Aesthetic di Seoul National University. Puisi pertamanya muncul di Shi-in pada 1969. Selama tahun 1970-an dan awal 1980-an ia dipenjara karena radical terhadap politik yang menolak keras rezim kediktatoran. ‘Five Thieves’-nya dianggap terlalu menyindir korupsi. Karyanya meliputi Loess (1970) , In Burning Thirst (1981). Pada tahun 1975 ia dianugrahi gelar Lotus Prize oleh Asian and African Writters dan mendapatkan gelar lainnya dari Poetry International pada 1981.

5. Kang, Ushik (1941- )
Lahir di Chumunjin, Provinsi Kangwon. Kang mempelajari Sastra Korea di Sunggyngwan University. Puisi pertamanya muncul di Hyondae Munhak pada 1966. Karyanya meliputi Four-line Poems (1973), The Snowstrom in the Koryo Dinasty (1973) dan Since I Began plucking Flowers (1979).


6. Yi, Songbu (1942- )

Lahir di Kwangju, Provinsi Cholla Selatan. Yi mempelajari Sastra Korea di Kyunghee University. Puisinya mulai diakui sejak muncul pada 1962 ketika puisi pertamanya dipublikasikan di Hyondae Munhak. Karyanya yang terkenal ialah A Trip to the Paekche Dynastty (1977). Sat ini, ia bekerja di sebuah surat kabar di Seoul.

Puisi Korea



Sastra Korea dibagi kedalam 2 kategori:
a. Sastra Klasik
Dipengaruhi oleh:
1. Kepercayaan tradisional rakyat korea
2. Ajaran Taoisme
3. Ajaran Konfusianisme
4. Ajaran Konghuchu (terjadi pada masa Dinasti Joseon)
5. Ajaran Budhisme (merupakan yang paling berpengaruh)

b. Sastra Modern
Dipengaruhi oleh:
1. Ajaran dari barat
2. Ajaran Kristen
3. Artistik Barat
4. Pemakaian Huruf Hangeul

Kesustraan yang akan disorot dalam penjelasan ini adalah Sastra Klasik Korea. Perbedaan yang paling mencolok antara sastra klasik dan moderen adalah penggunaan aksaranya. Pada masa sastra klasik yang digunakan adalah huruf China yang menggunakan bahasa korea, sedangkan pada masa Sastra Moderen menggunakan huruf hangeul dan bahasa korea.
Ada 4 macam jenis puisi yang dapat dipaparkan pada masa itu, yakni:
a. Hyangga (Silla c.668-935)
Puisi ini berkembang pada masa Silla Bersatu yang merupakan puisi pertama di Korea. Seperti penjelasan sebelumnya puisi ini menggunakan huruf China. Terdapat 14 Hyangga di buku Samgugyusa yang terjadi pada masa Koryo. Hwarang Silla sangat berpengaruh besar dan tema-tema Hyangga biasanya mengenai Budhisme, namun ada juga tema-tema kematian. Biasaya Hyangga digunakan untuk menyindir kaum Biksu, kaum Ksatria maupun keluarga-keluarga yang berkuasa saat itu. Hyangga memiliki aturan khusus dalam penggunaannya yaitu terdiri dari garis empat, delapan atau sepuluh. Syair puisi yang terdiri dari 10 baris adalah jenis yang paling digemari, dengan bentuk 4-4-2.
Contoh Hyangga:
Karangan Wôlmyông (c. 742-765)


Requiem for the Dead Sister
On the hard road of life and death
That is near our land,
You went, afraid,
Without words.

We know not where we go
Leaves blown, scattered,
Though fallen from the same tree,
By the first winds of autumn.

Ah, I will polish the path
Until I meet you in the Pure Land.

b. Goryeo (Goryeo c.918-1392)
Berkembangnya puisi ini ditandai dengan semakin redupnya kepopuleran Hyangga. Penggunaan huruf China semakin meluas. Sebagian besar lagu-lagu Goryeo ditransmisikan secara lisan dan banyak bertahan ke periode Joseon, ketika beberapa dari mereka diturunkan menggunakan hangul. Bentuk puitis dari lagu-lagu Goryeo dikenal sebagai byeolgok. Ada dua bentuk yang berbeda: dallyeonche (단련체) dan yeonjanche (연잔체). Yang pertama adalah bentuk singkat, sedangkan yang terakhir adalah bentuk yang lebih diperpanjang. Lagu-lagu Goryeo yang ditandai dengan kurangnya bentuk nyata, dan dengan panjang peningkatan mereka. Kebanyakan langsung di alam mereka, dan mencakup aspek kehidupan umum. Tema-tema Goryeo gayo umumnya menceritakan tentang kehidupan manusia dan keindahan alam. Salah satu syair yang terkenal adalah Gwandong byeolgok (byeolgok pesisir timur) yang menceritakan keindahan pantai di laut timur Gangwon.
Contoh Goryeo:
stanzas from Song of the Gong and Chimes

Were the pearls to fall on the rock,
Were the pearls to fall on the rock,
Would the thread be broken?

If I parted from you for a thousand years,
If I parted from you for a thousand years,
Would my heart be changed?


c. Sijo (Josen c.1392-1910)
Puisi ini berkembang pesat ada masa Dinasti Joseon pada abad 16 da 17, walaupun Sijo telah ada sejak abad ke 14. Sijo merupakan jenis puisi yang paling difavoritkan dan merupakan istilah modern untuk apa yang kemudian disebut dan-ga (harfiah, "lagu pendek"). Sijo merupakan lagu yang pertaman dan terutama, rata-rata memiliki 14-16 suku kata, dengan total 44-46 baris. Ada jeda di tengah dari setiap baris, sehingga dalam bahasa Inggris mereka kadang-kadang dicetak dalam enam garis bukannya tiga. Kebanyakan penyair ikuti panduan yang sangat erat walaupun ada contoh lagi. Biasanya digunakan untuk mengekspresikan keagamaan dan filsafat, namun tradisi paralel muncul dikalangan rakyat jelata. Sijo biasanya dinyanyikan dengan iringan musik, dan tradisi ini tetap bertahan. Awalnya hanya untuk musik, namun namun setelahnya baru diisi dengan lirik.
Contoh Sijo:
Karangan Hwang Chini (c. 1506-1544)
I will break the back
of this long winter night,
folding it double,
cold beneath my spring quilt,
that I may draw out
the night, should my love return.

d. Gasa
Gasa juga muncul dan berkembang pesat di zaman Joseon, terutama pada kalangan bangsawan (Yangban). Gasa berisikan tema-tema yang umum seperti ekspresi perasaan, keindahan alam, cinta dan kehidupan manusia. Gasa merupakan sebuah bait-bait pusisi yang diiringi dengan musik.Gasa adalah bentuk ayat, meskipun isinya dapat mencakup lebih dari ekspresi sentimen individu, seperti peringatan moral. Gasa adalah bentuk sederhana dari ayat, dengan kaki kembar tiga atau empat suku kata masing-masing. Beberapa bentuk gasa diangggap bentuk esai. Tema umum pada gasa adalah alam, nilai-nilai pria, atau cinta antara pria dan wanita. Pertama kali ditemukan pada masa Dinasti Goryeo, namun sangat populer pada Dinasti Joseon. . Gasa umumnya dinyanyikan, dan populer di kalangan wanita yangban. Gasa berisikan tema-tema yang umum seperti ekspresi perasaan, keindahan alam, cinta dan kehidupan manusia. Gasa merupakan sebuah bait-bait pusisi yang diiringi dengan musik.

Rabu, 23 Maret 2011

Sutradara feat Pengarang


Film-Film Indonesia mengalami perkembangan yang pesat setelah tahun 2000-an, dipelopori oleh film Petualangan Sherina dan Ada Apa Dengan Cinta. Kebangkitan dunia perfilman kita dari mati surinya ini ditanggapi dengan sangat positif oleh berbagai kalangan. Mulai muncul film-film dengan ragam jenis yang variatif. Bioskop-bioskop di tanah air kita sudah tidak lagi didominasi film-film Holliwood. Tentu saja ini merupakan hal yang patut diacungi jempol.
Kebangkitan dunia perfilman kita seiiring dengan kebangkitan dunia sastra pop Indonesia, mulai banyak muncul pengarang muda berbakat yang tulisannya digemari masyarkat Indonesia. Dirak-rak toko buku mulai diisi berbagai buku karangan anak negeri dari berbagai penerbit, yang biasanya hanya diisi buku karya pengarang luar negeri. Masyarakat Indonesia mulai menyadari bahwa talenta menulis yang dimiliki anak negeri tidak kalah saing dengan pengarang-pengarang luar negri. Genre bukunya pun beragam mulai dari Teenlit, Poplit, Chicklit, Fantasi dan lainnya.
Keadaan inilah yang dapat dicium dengan baik oleh sineas-sineas kita, mereka mulai menggarap film yang diangkat dari buku. Film pertama yang digarap dari buku sastra pop Indonesia adalah Me Vs High Heel karangan Maria Adelia pada tahun 2005, bukunya sendiri terbit pada tahun 2004. Hanya dibutuhkan satu setelah bukunya terbit, filmnyapun segera digarap. Kesuksesan buku ini tentunya menarik minat para produsen untuk meraup keuntungan. Setelah kesuksesan film ini, berlanjut ke film-film lainnya seperti Dealova, Cintapucinno, Kambing Jantan, Laskar Pelangi , Sang Pemimpi, Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih dan lainya.
Banyak hal yang perlu ditelisik dari film-film yang diangkat dari buku tersebut, apa motif para produsen memilih buku-buku tersebut, mengapa para pemerannya rata-rata merupakan pemain baru, apakah animo masyarakat terhadap film tersebut sereaktif pada bukunya, apakah para sutradaranya mampu mengemas isi cerita semenarik di bukunya, apakah genre film yang diangkat dari buku memiliki kesamaan, apakah kelebihan dan kekurangan film yang diangkat dari buku dan apakah penyajiannya dalam bentuk visual sudah menyerupai seperti yang diceritakan di buku. Ternyata film memiliki banyak aspek yang selalu berkembang mengikuti jaman, dan menimbulkan berbagai pertanyaan yang sangat menggelitik untuk dijawab.
Tentu saja kesinergian antara dunia film dan sastra perlu kita dukung sepenuhnya, seperti banyak pendapat yang diutarakan mengenai film, salah satunya ‘film adalah karya sastra dalam bentuk visual audio’. Kita sebagai generasi yang katanya sudah ‘melek mata’ sebisa mungkin mencari berbagai kemungkinan agar dunia film dan sastra kita maju, mungkin salah satu jawabannya dengan menggabungkan keduanya, Opini yang menarik bukan?

Selasa, 22 Maret 2011

TERAWANG KARAKTER LEWAT KENTUT


baru baca ni gaysss, ngakak aku

check it out


1. Orang Jujur = orang yg mau ngaku kalo sudah kentut

2. Orang engga Jujur = kalo sudah kentut suka ngambinghitamin orang laen

3. Orang Misterius = orang yg pas kentut tapi orang laen ga tau

4. Orang Gugupan = orang yg suka nahan kentut pas lagi kentut

5. Orang Bego = orang yg suka nahan kentut berjam jam lamanya

6. Orang yang Berwawasan = orang yg ngerti kapan dan dimana harusnya kentut

7. Orang yang Kuper = orang yang kentut sambil bersembunyi

8. Orang yang Sial = orang yg pas kentut keluar dengan isi isinya..

9. Orang pura pura Sakti = orang yang kentut sambil pake tenaga dalam

10. Orang yang Pemalu = orang yang kentutnya engga bunyi tapi suka merasa malu sendiri akan perbuatannya

11. Orang yang penuh Strategi = orang yang suka kentut tapi sambil tertawa terbahak bahak buat nutupin suara kentutnya

12. Orang yang Bodoh = orang yang sudah kentut lalu narik napas panjang buat ngegantiin udara yang keluar sewaktu kentut

13. Orang Pinter = orang yang bisa membedakan kentut kentut orang laen

14. Orang yang Ramah = orang yang suka membaui kentut orang laen

15. Orang yang Sombong = orang yang suka membaui kentutnya sendiri

16. Orang yang Pelit = orang yang kalo kentut suka dikeluarin sedikit demi sedikit sampe sampe bunyinya cuman tit…tit….tit…

17. Orang Sadis = orang yang sambil kentut ditutup sama tangannya lalu dia ngebekepin tangannya ke hidung orang laen

18. Orang yang PD = orang yang yakin kalo kentutnya wangi alias harum baunya



hahahahahahhahhahahaha

sepertinya saya dapat membaca semua karakter kalain hahaha

Rabu, 09 Maret 2011

나랑 결혼 해 줄래

aku pengen denger kata ini dari someone special aku
hahahaha
bayanginnya aja aku dah ngakakkk XDDD
btw aku baru dapet passion of fashion loh
yupzz selama ini aku selau kebingungan sama masa depanku yang semakin hari semakin gak jelas, nah setelah selidik punya selidik. aku memiliki selera fashion yang menurutku gak jelek2 amat. temen2ku pasti akan minta pendapatku bila bicara mengenai fashion, nah kata pak merio tegoh carilah kelebihan dimana orang sering minta tolong pada suatu hal dan kamu paling sering diberi ungkapan terimakasih atau waw bila melakukannya
n aku akhirnya menemukannya, yupzz passion of fashion maybe thats me ^^
i hope...
hidupku masih panjang n aku masih punya banyak kesempatan untuk menyelami bidang2 lainnya, asal gak jadi keilangan arah aja ya hehehe

Minggu, 06 Maret 2011

ALLAH MENGERTI

BANYAK PERKARA YANG TAK DAPAT KUMENGERTI
MENGAPAKAH HARUS TERJADI DIDALAM KEHIDUPAN INI
SATU PERKARA YANG KUSIMPAN DALAM HATI
TIADA SATUPUN KAN TERJADI TANPA ALLAH PEDULI

ALLAH MENGERTI ALLAH PEDULI
SEGALA PERSOALAN YANG KITA HADAPI
TAK AKAN PERNAH KUBIARKANNYA
KUBERGUMUL SENDIRI SBAB ALLAH MENGERTI

this is my theme song of the week
segala persoalan pasti kan BAPAku bantu, DIA tidak kemana2, DIA selalu ada bagi kita semua ^^
met hari minggu galzzz

Jumat, 04 Maret 2011

terimakasih BAPA



BAPA ENGAKAU SUNGGUH BAIK
tak terhingga kasihMU dalam hidupku
kuucapkanterimakasih atas semuaNYA
terimakasih atas pengharapan disaat semua jalan tertutup
terimakasih atas senyuman disaat sedih
terimakasih atas tawa disaat tangis
terimakasih atas kekuatan disaat lemah
terimakasih atas cinta disaat kesendirian melanda
terimakasih telah memberiku orang2 yang kau jadikan penolongku
terimakasih telah menjadikanku anakMU
terimakasih telah mengajariku banyak hak
terimakasih atas semuaNYA BAPA
TAK ADA KATA MAUPUN KALIMAT YANG BISA KUTULISKAN UNTUK MENUNJUKKAN BETAPA BESAR KASIHMU. ENGKAU LUAR BIASA BAPA ^^

Kamis, 03 Maret 2011

life is cruel


ini mungkin ungkapan orang yang lagi mendapat masalah ataupun hambatan2 dalam hidupnya. gak pengen deh kata2 ini terberesit dalam hidupku, tapi kenyataannya kata2 ini terlontar dari bibirku sendiri...
yupzz, hidup tanpa hambatan itu emang gak mengasikkan, gak serulah istilahnya... tapi saat kena hambatan, rasanya pengen lari aja dari hambatan itu.
gak mungkin aku bilang hambatan apa yang sedang aku alami disini, ntar dikira curcol lagi hahahaha. yang pasti aku sedang tidak menikmati hidupku, gak tau mo cerita ma sapa. cuma bisa begini nihhh, mungkin banyak orang bilang bilang aku tertutup untuk masalah pribadi, tapi itu kulakuin karena aku gak mau membagi kesedihan dengan orang lain, aku hanya mau membagikan kebahagianku kepada orang lain. ngapain coba bagi2 kesedihan, wong orang yang kita curhatin juga mungkin punya masalah yang lebih berat dari kita, ya kan???
tapi sebernya palaku ni dah mau pecah, but my mouth cant speak anything :(
i wanna scream galzzz
do have any solution 4 me?
so lonely life TT